Sehinggamembuat kita kadang tidak tau maksud dari kata-kata tersebut. Seperti penggunaan kata bagaimana pula. Penggunaan kata-kata tersebut bisa saja Anda lihat di dunia nyata maupun di dunia maya seperti di sosial media Instagram, Facebook, Twitter atau di aplikasi berbasis chat seperti Line, BBM, WhatsApp dan lain sebagainya.
KATAPENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun anggaran 2011. Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami atas penggunaan bantuan ini dan juga sebagai informasi tentang bantuan disekolah kami serta untuk
Kapanlagi Plus - Kosakata tentu jadi istilah yang sudah tak asing lagi di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tertarik mendalami kemampuan berbahasa. Meski begitu, kata dalam bahasa Indonesia ini terbilang jarang dipakai di percakapan sehari-hari. Orang-orang lebih banyak menggunakan istilah kata, alih-alih kosakata. Lantas, apakah arti kosakata dan kata memang berbeda?Istilah kosakata seringkali juga disebut pembendaharaan kata. Penguasaan kosakata juga disebut sangat penting terkait kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara verbal. Pasalnya dengan banyaknya kosakata yang dimiliki, seseorang bisa menggunakan bahasa yang lebih variatif dan menarik. Lalu, apa sebenarnya yang disebut dengan kosakata, serta apa perbedaannya dengan kata? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang arti kosakata yang sesungguhnya. 1. Arti Kosakata dan Perbedaannya dengan Kata credit unsplash Bagi sebagian besar orang, arti kosakata sering kali dianggap sama dengan kata. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang mempunyai arti berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI arti dari kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sementara dalam bahasa Inggris, padanan dari kosakata adalah vocabulary. Itu artinya, kosakata merupakan sekumpulan dari kata dalam suatu bahasa. Maksudnya, dalam setiap bahasa akan mempunyai kosakata dengan artinya yang tersendiri. Tak heran kita sering dengar adanya istilah kosakata bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Arab, dan sebagainya. 2. Manfaat Mempelajari Kosakata credit unsplash Seperti yang disinggung sebelumnya, menguasai arti kosakata akan sangat berguna. Seseorang dengan pembendaharaan kata atau kosakata yang beragam cenderung mempunyai kemampuan komunikasi yang mumpuni. Berikut beberapa manfaat dan mempelajari atau menguasai Meningkatkan kecakapan dalam Dalam mempelajari bahasa baru, penguasaan kosakata akan membantu Mengasah kemampuan berkomunikasi dengan berani, lantang dan tidak ragu Melatih pola berpikir jernih5 Melatih etika dan kesopanan, karena dapat menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan tempat dan kondisi. 3. Kosakata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia credit unsplash Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal adanya ragam kosakata baku dan tidak baku. Secara garis besar, kedua ragam atau jenis kata ini mempunyai fungsi masing-masing. Ragam baku digunakan dalam situasi resmi, sementara ragam bahasa tidak baku dipakai di situasi tidak dari ragam bahasa baku dan tidak baku pun juga berbeda, pemakaian kosakata baku bisa menciptakan suasana yang sopan dan penuh hormat. Sedangkan, penggunaan kosakata tidak baku bisa membangun suasana yang lebih hangat dan dari itu, selain arti kosakata secara umum, rasanya penting juga untuk tahu ragam kosakata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Sebab dengan memahami perbedaan dan cara penggunaan ragam bahasa baku dan tidak baku, kita jadi bisa berbahasa sesuai tempat dan membedakan kosakata baku dan tidak baku seringkali jadi masalah. Pasalnya, kosakata baku lebih sering dipakai dibandingkan kata baku. Padahal, membedakan kosakata baku dan tidak baku sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah apabila kita mengetahui ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kosakata baku dan tidak Ciri-ciri kosakata baku dalam bahasa Indonesia- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,- Pada pemakaian imbuhan kata baku ini bersifat eksplisit,- Baku adalah bahasa percakapan,- Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,- Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,- Kata baku tidak mengandung Ciri-ciri kosakata tidak baku dalam bahasa Indonesia- Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari- Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah- Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman- Bentuknya mudah berubah-ubah- Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku. 4. Contoh Kosakata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia credit unsplash Untuk lebih memahami arti kosakata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui contoh-contohnya. Berikut contoh kosakata baku dan tidak baku dalam bahasa baku - tidak baku1. Abjad kata baku - Abjat kata tidak baku2. Akhirat - Akherat3. Aksesori - Asesoris4. Aktif - Aktip5. Akuarium - Aquarium6. Aluminium - Almunium7. Ambulans - Ambulan8. Analisis - Analisa9. Antena - Antene10. Antre - Antri11. Anugerah - Anugrah12. Azan - Adzan13. Afdal - Afdol14. Agamais - Agamis15. Ajek - Ajeg16. Adjektif - Ajektifaktivitas17. Aktifitasaktual - Aktuil18. Balsam - Balsem19. Batalion - Batalyon20. Baterai - Batere21. Baka - Baqa22. Barzakh - Barzah23. Batalion - Batalyon24. Batil - Athil25. Bazar - Bazaar26. Becermin - Bercermin27 Besok - Esok28. Blanko - Blangko29. Boks - Bok30. Bosan - Bosen31. Bus - Bis32. Cabai - Cabe33. Capai - Capek34. Cedera - Cidera35. Cendekiawan - Cendikiawan36. Cengkih - Cengkeh37. Cinderamata - Cenderamata38. Cokelat - Coklat39. Daftar - Daptar40. Derajat - Derajad41. Desain - Desaign42. Detail - Detil43. Detergen - Deterjen44. Diagnosis - Diagnosa45. Durian - Duren46. Efektif - Efektip47. Efektivitas - Efektifitas48. Ekosistem - Ekosistim49. Ekspor - Eksport50. Ekstra - Extra51. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikule52. Ekstrem - Ekstrim53. Elite - Elit54. Favorit - Pavorit55. Februari - Pebruari56. Fondasi - Pondasi57. Frasa - Frase58. Geladi - Gladi59. Gizi - Giji60. Gua - Goa61. Gubuk - Gubug62. Hektare - Hektar63. Hierarki - Hirarki64. Higienis - Higenis65. Ijazah - Ijasah66. Ikhlas - Ihlas67. Indera - Indra68. Jagat - Jagad69. Jemaah - Jamaah70. Jenderal - Jendral71. Karier - Karir72. Kategori - Katagori73. Kendur - kendor74. Komplet - Komplit75. Kreativitas - Kreatifitas76. Kuitansi - Kwitansi77. Kloter - keloter78. Legalisasi - legalisir79. Lemari - almari80. Lembap - lembab81. Mazhab - madzab82. Mafhum - mafum83. Magrib - maghrib84. Magnet - mahnet85. Manajer - manager86. Mandek - mandeg87. Mangkuk - mangkok88. Nazar - nadzar89. Napas - nafas90. Nakhoda - nahkoda91. Nasihat - nasehat92. Omzet - omset93. Oranye - orange94. Organisasi - organisir95. Orisinal - orisinil96. Pancaindera - panca indra97. Paradoks - paradox98. Paramedis - paramedik99. Pascapanen - pasca panen100. Peduli - perduliItulah di antaranya penjelasan tentang arti kosakata beserta manfaat mempelajarinya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!Baca artikel lainnya 57 Arti Nama Putri untuk Anak Perempuan Beserta Contohnya Cara Membuat Facebook di HP dan Laptop dengan Mudah, Ketahui Fitur Menarik di Dalamnya Cara Registrasi Kartu M3, Persyaratan, dan Manfaat yang Perlu Diketahui Arti Mimpi Potong Rambut yang Sering Disepelekan dan Jadi Sebuah Pertanda, Ketahui Pula Menurut Psikologi Arti Ekspektasi, Contoh dalam Keseharian Beserta Efek Positif dan Negatif
Sehingga menghindari bercampurnya saldo akun sementara dengan saldo periode berikutnya. Kegiatan penutupan jurnal ini dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta ukuran perusahaan Anda. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai jurnal penutup dimulai dari pengertian, fungsi, ketentuan, hingga cara membuatnya.
Jenis-Jenis Makna Kata dan Contohnya dalam Bahasa Indonesiaâ Penggunaan bahasa untuk berkomunikasi sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari harinya. Satuan dari bahasa antara lain terdiri atas kata, frasa, dan kalimat. Kata seringkali memiliki makna yang berbeda-beda, tergantung pada konteks apa kata itu digunakan serta kalimat apa yang mengikuti penggunaan kata tersebut. Pengertian Makna Kata Semantik Seperti yang kita ketahui, kataâ merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki arti atau makna. Istilah kataâ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI merupakan bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Mansoer Pateda 2001 berpendapat jika istilah makna kata merupakan kata kata dan istilah yang membingungkan. Untuk mengkaji tentang makna kata, terdapat kajian khusus dalam linguistik, yakni kajian semantik. Kajian makna kata menurut penggolongan semantik merupakan cabang linguistik yang secara khusus meneliti dan mengkaji makna kata, asal usul kata tersebut, perkembangan penggunaan kata, serta penyebab terjadinya perubahan makna kata. Abdul Chaer 1994 dan Verhaar 1996 mengemukakan pendapat serupa tentang pengertian semantik, yakni cabang studi linguistic kebahasaan yang membahas arti atau makna. Jenis-Jenis Makna Kata Penggunaan kata yang beragam dalam keseharian menimbulkan makna kata yang beragam pula dilihat dari sudut pandang yang berbeda beda. Jenis jenis makna kata yang secara umum banyak di kenal di masyarakat antara lain makna konotasi, makna denotasi, makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual, dan sebagainya. Tidak ada penggolongan pasti tentang jenis jenis makna kata. Berbagai ahli di dunia telah mengemukakan pendapatnya mengenai penggolongan makna kata, beberapa di antaranya adalah Abdul Chaer, Geoffrey Leech, serta Dr. Muhammad Mukhtar Umar. Jenis-Jenis Makna Kata menurut Abdul Chaer Abdul Chaer menggolongkan makna kata menjadi 13 jenis, yang meliputi makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual, makna referensial, makna non-referensial, makna denotatif, makna konotatif, makna konseptual, makna asosiatif, makna kata, makna istilah, makna idiom, dan makna peribahasa. Makna Leksikal Makna Leksikal dapat juga disebut makna sebenarnya. Makna Leksikal merupakan makna yang sesuai dengan hasil observasi indra yang dimiliki manusia, sehingga makna yang tercipta merupakan makna yang sebenarnya, apa adanya, dan terdapat dalam kamus makna dalam kamus sering disebut dengan makna dasr atau makna konkret. Makna ini bersifat tetap dan pasti karena mengikuti kamus yang ada. Kamus yang menjadi acuan dalam bahasa Indonesia yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia. Misalnya leksem kudaâ merupakan sejenis binatang berkaki empat yang digunakan sebagai alat transportasi atau airâ bermakna sejenis barang cair yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Contoh lain makna leksikal Makan dalam KBBI â memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta menguyahnya dan menelannya; arti lainnya â memakai, memerlukan, atau menghabiskan waktu, biaya, dan lain sebagainya. Lari dalam KBBI â melangkah dengan kecepatan tinggi; arti lainnya â hilang atau senyap; arti lainnya â pergi keluar tidak dengan cara baik tidak sah, kabur. Tidur dalam KBBI â dalam keadaan berhenti mengaso badan dan kesadarannya biasanya dengan memejamkan mata. Meja dalam KBBI â perkakas perabot rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai penyangganya bermacam â macam bentuk dan gunanya. Anak dalam KBBI â keturunn yang kedua; arti lainnya â manusia yang masih kecil; binatang yang masih kecil; arti lainnya â orang yang berasal dari atau dilahirkan di suatu negeri, daerah dan sebagainya. Ajar dalam KBBI â petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut Buah dalam KBBI â bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau pitik biasanya berbiji. Mandi dalam KBBI â membersihkn tubuh dengan air dan sabun dengan cara menyiramkan, merencamkan diri dalam air dan sebagainya. Tenggelam dalam KBBI â masuk terbenam ke dalam air; arti lainnya â karam tentang perahu atau kapal. Makna Gramatikal Sesuai namanya, makna gramatikal merupakan makna yang muncul akibat dari adanya proses gramatikal atau proses tata bahasa. Proses gramatikal antara lain proses kompisisi, proses reduplikasi, proses afiksasi, serta proses komposisi atau kalimatisasi. Misalnya, proses aplikasi awalan prefiks ber- pada kata bajuâ, menjadi berbajuâ, melahirkan makna gramatikal mengenakan atau memakai bajuâ. Lalu pada kata berkudaâ memiliki makna gramatikal mengendarai kuda. Contoh lain pada proses komposisi kata dasar sateâ dan lontongâ, menjadi kata sate lontong,â menimbulkan makna gramatikal sate bercampur lontongâ. Makna Kontekstual Makna kontekstual merupakan makna dari sebuah kata atau leksem yang muncul berdasarkan suatu konteks tertentu. Misalnya makna konteks kata kepalaâ akan berbeda antara frasa kepala nenekâ, dengan kepala suratâ, maupun kepala sekolahâ, atau kepala jarumâ, dan lain sebagainya. Contoh lainnya, Misal pada kalimat tiga kali empat berapa?â, apabila ditanyakan pada murid sekolah dasar, maka kalimat tersebut memiliki makna menanyakan hasil perkalian matematik antara bilangan tiga dan empat. Sedangkan, apabila pertanyaan tersebut dilontarkan kepada tukang foto, maka kalimat tersebut memiliki makna kontekstual menanyakan harga cetak foto ukuran tiga kali empat centimeter. Makna Referensial Makna referensial memiliki arti, yakni maka yang memiliki referensi atau acuannya dalam dunia nyata. Misalnya kata sayaâ, pada kalimat âTadi saya bertemu dengan Aniâ, Kata Anwar pada Budi makna kata sayaâ mengacu pada Ani, sedangkan pada kalimat âSaya ingin berjumpa dengan diaâ, kata Budi makna kata sayaâ mengacu pada Budi. Makna Non-referensial Makna non-referensial merupakan lawan dari makna referensial. Makna non-referensial merupakan makna pada kata yang tidak memiliki acuan di dunia nyata. Sebagai contoh kata danâ, atauâ, karenaâ, makaâ, sebabâ, jikaâ. Kata kata tersebut tidak memiliki acuan yang jelas. Makna Denotatif Makna denotatif seperti yang telah kita ketahui merupakan makna asli, makna asal, atau pun makna sebenarnya yang diimiliki sebuah kata dan tidak memiliki makna tersembunyi lain di dalamnya. Hampir sama dengan makna leksial, makna denotatif mengacu pada makna yang ada pada kamus atau literatur bahasa lain. Contoh kata bungaâ memiliki artian denotatif tanaman bunga yang tumbuh di taman. Contoh lain makna denotatif 1 Sikat dalam KBBI â pembersih yang dibuat dari bulu ijuk, serabut, dan sebagainya diberi berdasar dan berpegangan bermacam â macam rupa. Sikat gigi merek X diklaim oleh produsennya sebagai sikat gigi yang direkomendasikan oleh empat dari lima dokter gigi di dunia. Noda rendang di bajuku sulit hilang meski telah aku rendam semalaman dan aku sikat berkali â kali. 2 Sapu dalam KBBI â alat rumah tangga dibuat dari ijuk lidi, sabut, dan sebagainya yang diikat menjadi berkas, diberi bertangkai pendek atau panjang untuk membersihkan debu, sampah dan sebagainya. Setiap pagi dan sore hari, ia rutin menyapu halaman rumahnya. Sapu yang dibeli Dita di pasar tadi ternyata kualitasnya jelek, buktinya baru dipakai beberapa jam ijuknya sudah lepas kemana â mana. Sapu terbang hanya ada di dongeng â dongen sihir seperti Harry Potter karangan Rowling. Makna Konotatif Makna konotatif merupakan kebalikan dari makna denotative. Makna konotatif merupakan makna lain yang ditambahkan pada sebuah kata yang berhubungan dengan nilai rasa seseorang atau kelompok yang menggunakan kata tersebut. Misalnya, kata kurusâ, rampingâ, dan kerempengâ merupakan kata-kata yang bersinonim. Kata kurusâ mengacu pada keadaan tubuh seseorang yang lebih kecil dari ukuran normal. Kata rampingâ yang bersinonim dengan kata kurusâ memiliki konotasi positif, yaitu nilai yang mengenakkan, atau dengan kata lain oerang akan senang apabila dikatakan ramping. Sedangkan kata kerempengâ merupakan sinonim kata kurusâ yang memiliki makna konotatif negative, atau orang akan merasa tidak senang atau tidak nyama jika dikatakan kerempeng. Contoh lainnya kata bungaâ yang berarti tanaman yang cantik akan memiliki makna yang sama dengan kata bungaâ pada frasa bunga desaâ yang memiliki arti gadis tercantik atau yang menjadi incaran pemuda di suatu desa. Contoh lain makna konotatif Lagu Gugur Bungaâ diciptakan untuk menghormati dan mengenang jasa para bunga bangsa yang gugur di medan Artinya Lagu Gugur Bungaâ diciptakan untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang gugur di medan perang. Dia merupakan tangan kanan pimpinan organisasi tersebut, sehingga kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Artinya Dia merupakan orang kepercayaan pimpinan organisasi tersebut, sehingga kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. SMA 3 Jayakarsa menyapu bersih semua medali emas di ajang Olimpiade Sains Nasional OSN tahun ini Artinya SMA 3 Jayakarsa memenangkan semua medali emas di ajang Olimpiade Sains Nasional OSN tahun ini. Ari berkeringat dingin menunggu giliran wawancara kerjanya siang ini. Artinya Ari gugup menunggu giliran wawancara kerjanya siang ini. Rubah itu tertangkap tangan ketika akan memangsa telur â telur ayam milik warga. Rubah itu tertangkap langsung saat kejadian ketika akan memangsa telur â telur ayam milik warga. Makna Konseptual Makna konseptual merupakan makna yang dimiliki oleh sebuah kata yang terlepas dari konteks maupun asosiasi apapun. Dengan kata lain makna konseptual merupakan makna yang terkandung pada kata yang berdiri sendiri. Misal kata sawahâ memiliki makna ladang atau tempat untuk bercocok tanam padi. Makna Asosiatif Makna asosiatif merupakan makna kata yang muncul karena adanya hubungan kata tersebut dengan hal lain di luar bahasa. Misal pada kata hitamâ yang berasosiasi pada sesuatu yang jahat atau negatif. Begitu pula dengan kata putihâ yang berasosiasi dengan hal hal yang suci, kebenaran, ataupun kebaikan. Makna Kata Makna kata merupakan makna yang bersifat umum, gambaran kasar, dan tidak jelas. Makna ini menjelaskan beberapa kata sebagai kata yang bermakna lazim atau sama. Sebagai contoh pada kalimat tangannya terkilir karena jatuhâ dan lengannya terkilir karema jatuhâ, pada kalimat kalimat tersebut kata tumitâ dan kakiâ memiliki makna yang serupa atau dalam istilah lain kata kata tersebut bersinonim. Makna Istilah Makna istilah merupakan kebalikan dari makna kata. Makna istilah bersifat jelas, tidak meragukan, serta hanya digunakan pada suatu bidang keilmuan ataupun kegiatan tertentu saja. Misal kata lenganâ dan tanganâ pada ilmu kedokteran, keduanya merupakan bagian anatomi tubuh tang berbeda. Istilah lenganâ mengacu pada bagian tubuh mulai dari bagian siku sampai ke pangkal bahu, sedangkan istilah tanganâ mengacu pada bagian tubuh mulai dari jari jari tangan hingga ke siku. Makna Idiom Makna idiom atau makna idiomatic merupakan makna kata yang terdapat pada kelompok kata tertentu, di mana makna yang terbentuk berbeda dengan makna asli dari kata tersebut. Asal usul kemunculan makna kata tersebut atau frasa tersebut tidak diketahui. Pengertian makna idiom hampir mirip dengan makna konotasi. Sebagai contoh pada frasa ringan tanganâ bukan berarti tangan tersebut harus memiliki bobot yang ringan, melainkan penggunaan frasa tersebut mengacu pada sifat yang suka menolongâ. Makna Peribahasa Makna peribahasa memiliki pengertian yang mirip dengan makna idiom, yakni makna yang timbul karena pembentukan frasa atau kumpulan kata tertenu. Bedanya dengan makna idiom, makna peribahasa memiliki asal usul yang masih dapat ditelusuri. Contoh makna peribahasa terdapat pada kalimat dua orang tersebut bagai anjing dan kucingâ, frasa anjing dan kucingâ memiliki makna tidak pernah akurâ, makna ini masih berasosiasi bahwa hewan kucing dan anjing pada kenyataannya memang selalu berkelahi ketika bertemu. Contoh lain pada frasa selebar daun kelorâ, frasa tersebut bermakna sempit atau kecil, makna ini berasosiasi pada kenyataan jika daun kelor merupakan daun yang kecil. Jenis-Jenis Makna Kata menurut Goeffrey Leech Geoffrey Leech menggolongkan makna kata menjadi tujuh jenis, yang meliputi makna konotatif, makna stilistik, makna afektif, makna refleksi, makna kolokatif, makna konseptual, serta makna tematik. Makna Konotatif Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, makna konotatif merupakan makna lain yang ditambahkan pada sebuah kata yang berhubungan dengan nilai rasa seseorang atau kelompok yang menggunakan kata tersebut. Misal pada kata wanitaâ dan perempuanâ, di masyarakat pengguunaan kata wanitaâ memiliki konotasi positif, sedangkan kata perempuanâ memiliki konotasi yang negatif. Makna Stilistik Makna stilistika merupakan makna yang timbul karena gaya pemilihan kata sehubungan dengan perbedaan sosial strata dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Sebagai contoh penggunaan kata rumahâ, pondokâ, vilaâ, keratonâ, gubukâ, kediamanâ, dan resindensiâ. Kata kata tersebut secara umum memiliki artian tempat tinggal manusia, akan tetapi kata keratonâ penggunaannya ditujukan untuk tempat tinggal raja dan ratu, kata vilaâ digunakan untuk tempat tinggal selama liburan. gubukâ digunakan untuk tempat tinggal sederhanaâ, dan lain sebagainya. Perbedaan penggunaan kata kata tersebut menimbulkan makna yang berbeda. Makna Afektif Makna afektif merupakan makna yang berhubungan dengan perasaan pembicara terhadap lawan bicara atau objek yang dibicarakan. Makna afektif akan lebih terlihat perbedaannya dengan makna lain bila digunakan secara lisan. Sebagai contoh kalimat mohon tenangâ dan tutup mulut kalianâ memiliki pesan yang sama, yakni meminta seseorang untuk diam. Namun, kalimat mohon tenangâ memiliki makna yang terdengar halus, sedangkan kalimat tutup mulut kalianâ memiliki makna dengan konteks yang lebih kasar. Makna Refleksi Makna refleksi merupakan makna yang muncul pada saat penutur merespon apa yang dia lihat. Makna refleksi akan lebih ekspresif ketika digunakan secara lisan, contoh makna refleksi seperti aduh, wah, oh, astaga, ah, yah. Makna Kolokatif Makna kolokatif merupakan makna yang timbul pada kata kata bersinonim, namun penggunaan masing masing kata yang bersinonim tersebut memiliki ciri ciri tertentu. Misalnya kata tampanâ dan cantikâ memiliki makna yang sama, yakni memiliki rupa yang indah atau dikagumi. Akan tetapi kata tampanâ identik dengan pria, sedangkan kata cantikâ identik dengan wanita. Makna Konseptual Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makna konseptual merupakan makna yang dimiliki oleh sebuah kata yang terlepas dari konteks maupun asosiasi apapun. Dengan kata lain makna konseptual merupakan makna yang terkandung pada kata yang berdiri sendiri. Misal kata kudaâ memiliki makna hewan mamalia berkaki empat yang dimanfaatkan sebagai moda transportasi. Makna Tematik Makna tematik merupakan makna yang disampaikan menurut cara penuturannya atau pun cara penataan pesannya, yang meliputi urutan, fokus, dan penekanan. Nilai komunikatif tersebut dipengaruhi pula oleh penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif. Sebagai contoh pada kalimat Mata kuliah apa yang diajarkan oleh Pak Anang?â merupakan kalimat tanya yang menekankan pada objek. Sedangkan pada kalimat Siapakah yang mengajar mata kuliah Bahasa Indonesia?â merupakan kalimat tanya yang menekankan pada subjek. Jenis Jenis Makna Kata menurut Dr. Muhammad Mukhtar Umar Dr. Muhammad Mukhtar Umar mengggolongkan makna kata menjadi lima jenis, yang meliputi makna dasar atau makna asasi, makna tambahan, makna gaya bahasa style, makna nafsi atau makna objektif, serta makna ihaaâi. Makna Dasar atau Makna Asasi Makna dasar atau makna asasi sering disebut pula sebagai makna awal atau makna utama. Makna dasar merupakan makna pokok dari suatu kata. Misal pada kata wanitaâ yang memiliki makna dasar manusia, bukan laki-laki, dan dewasaâ. Makna Tambahan Makna tambahan merupakan makna yang timbul di luar makna dasarnya. Misal pada kata wanitaâ memilki makna tambahan makhluk yang lembut perasaannya, labil jiwanya, dan emosionalâ atau dapat juga dimaknai sebagai makhluk yang pintar memasak dan suka berdandanâ Makna Gaya Bahasa Style Makna gaya bahasa merupakan makna yang timbul karena menggunaan bahasa tersebut. Penggunaan bahasa meliputi penggunaan bahasa untuk sastra, penggunaan bahasa resmi, baha pergaulan dan lain sebagainya. Misal dalam bahasa Inggris, penggunaan kata Dadâ digunakan untuk panggilan mesra dari seorang anak untuk ayahnya, sedangkan fatherâ digunakan sebagai panggilan hormat dan sopan pada ayahnya, sehingga meskipun bersinonim kata dadâ terkesan lebih intim dibandingkan kata fatherâ, jika dalam bahasa Indonesia penggunaan kata dadâ dan fatherâ memiliki konteks yang sama dengan penggunaan kata ayahâ dan ayahandaâ. Makna Nafsi atau Makna Objektif Makna nafsi atau makna objektif merupakan makna yang timbul karena perbedaan ini mengacu pada kata kata dalam bahasa yang membedakan pelafalan kata, seperti bahasa Arab dan bahasa Cina, di mana perbedaan pelafalan suatu kata mempengaruhi makna yang timbul. Makna Ihaaâi Makna IhaaâI merupakan makna yang berkaitan dengan sudut pandang penggunaannya. Secara ringkas, makna yang masuk dalam makna ihaaâI antara lain makna kontekstual, makna kiasan atau makna peribahasa, dan lain sebagainya. Artikel bahasa lainnya contoh pantun karmina jenis jenis kalimat tanya dan contohnya contoh frasa verba aktif idiom pantun berkait dan contohnya dalam bahasa indonesia contoh klausa dalam bahasa indonesia konjungsi contoh teks anekdot jenis jenis kalimat perintah contoh peribahasa perumpamaan perbedaan akronim dan singkatan beserta contohnya contoh roman singkat cara membedakan pelengkap dan keterangan alur cerita klausa dalam bahasa indonesia contoh frasa verba apositif Sekian artikel yang mengulas tentang jenis jenis makna kata dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat đ
f0pd.